sebentar tadi kaudengar sahabat-sahabatmu
membaca puisi mentah yang mengkhayalkansebentar lagi akan kubaca puisi-puisiku
akan kubaca rangkap pedih dalam hidupkuakan kutancap hatimu dengan sebilah pisau
tersimpan dalam kata-kata tajam berkilaudia pun membaca puisinya penonton terpegun
melihat kertas di tangannya berlumuran darah(Baca Puisi, 2)
No comments:
Post a Comment